Salah satu masalah wanita adalah masalah berat badan, ada yang
merasa terlalu kurus dan banyak yang merasa terlalu gemuk seperti halnnya
saya seorang wanita paruh baya yang lagi krisis kepercayaan diri karena
merasa terlalu montok dengan tinggi hanya 150 cm dan BB 61 kg, masalah
menurunkan berat badan sangat sulit rasanya.
Sudah mencoba berbagai cara, dari diet tinggi protein & no
carbohydrate sampe mencoba berbagai jenis olah raga..tapi.....tak pernah
berhasil.....ihik...ihik...bisa jadi rada kurang tekun & kurang motivasi :)
Saya coba browsing dan bandingkan mulai dari dari klinik
penurunan berat badan badan yang mahal sampai yang biasa2 saja, dari yang
program diet biasa sampai yang menggunakan metode mesotherapy yaitu proses
memasukkan obat menggunakan jarum tipis untuk menghilangkan lapisan lemak dibawah
kulit. Walau metode ini dinyatakan aman, tapi saya udah jiper duluan
dengan kemungkinan rasa sakit dan lebam akibat disuntik.
Pencarian saya berakhir setelah mendapat testimonial dari teman
seorang dokter mata yang berhasil menurunkan 8 kg setelah berkonsultasi dengan
seorang akhli gizi, dr Joko Siswoyo di RS Permata Cibubur.
Langsung saya browsing mengenai si dokter tersebut dan ternyata
memang banyak pasien yang berhasil menurunkan berat badan.
Saya coba telp untuk mendapatkan perjanjian....wow...baru 3
minggu kemudian dpt jadwal untuk konsultasi.
Saat pertama kali konsultasi ditimbang dengan timbangan khusus, berat badan saat itu adalah 58,5 kg ( ini juga udah pake mati2 an menurunkan BB cara sendiri dan dengan penuh rasa lapar dari berat badan awal 61 kg ), dokter menganjurkan untuk menurunkan berat badan sampai 51 kg (target disesuaikan dengan tinggi tubuh)...wah...cukup menantang nih soalnya selama ini saya ngga pernah berhasil tuh bisa turun sebanyak itu..
Dari hasil ditimbang tersebut juga akan muncul data berat lemak dan usia biologis kita, sebetulnya saya rada kurang paham juga cara kerjanya tuh timbangan, dalem hati sih bertanya2 nih dokter ngga pake bantuan jin kan...ha..ha..
Saya diberi daftar menu, porsi dan jadwal jam makan yang bener2 kudu ditaati karena kalo ngga, dijamin bakalan meleset dari target. Kontrol ke dokter dilakukan setiap 2 minggu, dan porsi makan berubah sesuai pencapaian penurunan berat badan. selain itu dokter juga memberikan vitamin antioxidant.
Diet ini tidak membuat lapar karena ada 6 kali schedule asupan makanan yang terdiri dari roti tawar gandum tanpa isi, buah, nasi + sayur + lauk tanpa minyak & mentega & susu skim milk ditambah vitamin sesuai kebutuhan. Olah raga yang disarankan dokter untuk saya adalah jalan kaki setiap hari selama 1/2 jam...cukup ringan kan :)
Setelah bosen dengan menu seperti itu dan harap harap cemas .......akhirnya program berakhir di tgl 23 des 14 dengan berat badan 51,9 kg dengan berat lemak yang turun banyak serta usia biologis jauh dibawah usia saya benernya. Memang meleset dari target 51 kg tapi dokternya bilang ngga pa2 deh, angka depannya udah 51 kok..ha..ha.. ...dan setelah ini sudah bisa bebas makan apa saja.
Pertanyaan berikutnya...gmn caranya bisa makan bebas dengan
tetap mempertahankan berat badan.So... resep dari pak dokter adalah makannya
pelan2 dan rasakan bila sudah terasa eneg di lambung berarti porsi yang dimakan
sudah cukup. Bila nekad makan lebih banyak maka akan menyebabkan sakit kepala,
dan kalo rakus banget akan menyebabkan diare. Garansi dari dokter kalaupun berat badan naik, maks hanya naik 2 kg dan kontrol harus dilakukan setiap 6 bulan.
Saat ini sudah 2 minggu dari program berakhir, berat badan saya masih stabil bahkan turun lagi bila sedang puasa Senin & Kamis. Tambahan saran dari saya, pertahankan porsi makan yang sudah dijalani selama ini namun jenis makanan bisa lebih bervariasi bahkan tidak masalah makan makanan yang digoreng (namun saya menggunakan olive oil)
Sesuai dengan judul tips, saya katakan aman & nyaman, "aman" karena diet dilakukan dibawah pengawasan seorang akhli gizi dan "nyaman" karena pola makan yang diberikan masih bisa dibilang porsi yang cukup normal dan dan tidak membuat lapar.
Saat ini sudah 2 minggu dari program berakhir, berat badan saya masih stabil bahkan turun lagi bila sedang puasa Senin & Kamis. Tambahan saran dari saya, pertahankan porsi makan yang sudah dijalani selama ini namun jenis makanan bisa lebih bervariasi bahkan tidak masalah makan makanan yang digoreng (namun saya menggunakan olive oil)
Sesuai dengan judul tips, saya katakan aman & nyaman, "aman" karena diet dilakukan dibawah pengawasan seorang akhli gizi dan "nyaman" karena pola makan yang diberikan masih bisa dibilang porsi yang cukup normal dan dan tidak membuat lapar.
Porsi makan yang diberikan dokter disesuaikan dengan kebutuhan
masing - masing pasien. tergantung dari target berat badan, tinggi tubuh dan
jumlah lemak.